Senin, 29 November 2010

Bunga Jantan dan Bunga Betina pada Melon

Bunga Betina
  • Mempunyai putik dan bakal buah berbentuk bulat sampai lonjong di bawah mahkotanya.
  • Bunga betina terbentuk dengan tangkai yang pendek dan tebal. Jika tidak sempat terserbuki, bunga betina akan rontok dalam 2-3 hari.
  • Bunga betina terdapat pada ketiak daun ke-1 atau ke-2 dari berbagai cabang.
Bunga jantan
  •         Bunga jantan berbentuk terompet, mempunyai benang sari dan tanpa bakal buah.
  •        Bunga jantan terbentuk berkelompok 3-5 buah, terdapat pada semuaketuak daun, kecuali ketiak daun yang ditempati bunga betina
  •       Bunga jantan memiliki tangkai yang tipis dan panjang, akan rontok dalam 1-2 hari setelah mekar.
Bunga hermaphrodite
Bentuknya seperti bunga betina, tetapi dalam mahkotanya terdapat putik dan benang sari sekaligus.

Penyerbukan
  • Penyerbukan biasanya dilakukan ketika tanaman melon berumur 21 HST
  • Keberhasilan penyerbukan dapat terlihat 1-2 hari setelah penyerbukan yang ditandai dengan terbentuknya bakal buah yang mulai mengembung dan bunga betina yang sudah mulai layu.

Minggu, 28 November 2010

"Yang ku Butuhkan Adalah..."

Yang aku butuhkan dalam hidup adalah hal-hal yang sederhana. Jika ia berupa harta-benda, aku butuh secukupnya saja. Asal cukup menjelaskan kepadaku betapa sedikit sebenarnya kebutuhanku sehingga jika kelebihan sedang menjadi milikku, itu pasti bukan karena kebutuhanku, melainkan karena kerakusanku.
Jika ia berupa ilmu pengetahuan, cukuplah ilmu yang mengajariku tentang kebodohan. Bahwa apa pun yang kupelajari, pasti cuma untuk menegaskan kebodohanku sendiri. Bahwa jika semua isi kepalaku telah ku buka dan ku teladahkan. Ia takkan sanggup menampung seluruh pengetahuan semesta raya. Jangankan berbangga diri mentang-mentang berilmu. Merasa berilmu pun telah merupakan bentuk penegasan baru tentang kebodohanku.
Jika aku butuh sahabat, cukuplah aku puas dengan orang-orang yang sederhana. Sepanjang orang itu sanggup mengilhamiku agar tidak ragu untuk tidur jika mengantuk, makan jika lapar, dan ketawa jika geli. Cukuplah para sahabatku mengajariku untuk berani menjadi manusia yang wajar dan semestinya.
Jika aku berguru, aku tak meminta guru dapat mengajariku punya kemampuan terbang dan menghilang. Cukuplah bagiku jika sang guru mau membimbingku untuk belajar menyingkirkan batu dijalan, rela pada keberuntungan orang lain, sabar atas kemalangan diri sendiri, senang melihat tetangga punya barang baru, mencintai anak-anak, menyayangi hewan...
Dari guruku, aku tidak mengharapkan pelajaran apapun selain pelajaran merendahkan diri dan merendahkan hati. Karena penyakit terbesarku hari ini adalah perasaan bahwa aku ini ada, penting, dan besar. Dengan kesabaranku itulah orang lain terlihat kecil. Karena kepentingan ku itulah orang lain jadi terasa remeh. Karena keberadaanku itulah orang lain seperti jadi tidak ada. Jika aku tidak dibesarkan dan dipentingkan susahlah hatiku.
Jika aku sedang kelihatan merendah, sesungguhnya aku sedang merasa lebih tinggi. Jika aku sedang mengecil sesungguhnya aku tengah merasa besar. Oleh karena itu, aku pun, dapat khusyuk berdoa sambil memandang hina orang lain yang tingkat ke khusyukannya ku anggap tidak sama. Jadi, perendahan dan pengecilan ini sesungguhnya terlebih dari alat kesombngan semesta.
Jika ada seseorang yang memiliki kualitas kerendahan hati dalam arti yang sebenarnya, kepada merekalah aku datang berguru.